Minggu, 18 November 2012

One Piece Chapter 688


 


Ruang Biscuit, setelah Zoro memenangkan pertarungannya melawan Monet, gas beracun mulai masuk ke dalam. Dan diperkirakan, gas akan segera memenuhi ruangan itu dalam waktu sepuluh menit. Untuk itu, Zoropun bergegas untuk keluar.


"Gasnya semakin mendekat, cepat!!!"
"Jalan keluarnya bukan ke sana!!!!" Bentak Tashigi, yang digendong dan dilarikan oleh Zoro.

"Ti-tidak!! Ini memalukan!!" Tashigi meronta.
"Salah sendiri tadi kau hampir pingsan, gasnya semakin dekat kau tahu!!!" Zoro terus berlari sambil membawanya.

"A-aku hanya sedikit pusing!!! Turunkan aku nanti setelah bertemu dengan anak buahku!!"

"Ada apa dengan kebanggaanmu? Aku bisa saja melemparmu saat ini juga" Ucap Zoro.

"Ah!!!" Tashigi melihat ke arah pedang Zoro, "Ini kan pedang Shuusui yang terkenal itu!?"

"Jangan menyentuhnya!!! Diam saja disana, dasar maniak pedang!!!"


Sementara itu di tempat Nami, ia telah berhasil menyusul Mocha. Dan kemudian, ia membiarkannya lari sementara Nami menggunakan jurusnya untuk mencegat anak-anak raksasa lainnya yang mengejar. "Milky Way!!!"

Para bocah berukuran monster itu sedikit bisa dicegat.

"Larilah, Mocha!!!" Teriak Nami.

"Baik, kakak!" Ucap Mocha dan terus berlari membawa bungkusan permen itu.

"Berikan permennya!!!" Anak-anak itu terus berusaha untuk menerobos pertahanan Nami. Dan lama kelamaan, Namipun kewalahan. "Haah, haah, berapa jauh lagi kita harus berlari??"

"Cien Fleur!! Dos Mano!!!!" Robin ikut membantu menghentikan bocah-bocah raksasa itu. Sementara itu, Chopper menyuntiki mereka dengan suatu obat.

"Tenanglah, ini adalah obat penenang!"

"Menyingkir kau!!! Me ... Nying ... Kir ..." Satu anak berhasil dibuat tenang.

Di sisi lain, Mocha berlari menuruni tangga. "Haah, haah, di sekitar sini ... Aku tak tahu lagi harus lari kemana ... Kyaaaa!!!!!!" Tiba-tiba gadis itu menjerit.

"Apa!!?"
"Tidak, Mocha!!!!"

Ternyata di bawah beberapa anak raksasa telah menunggu.

"Ini buruk!! Kalau mereka berhasil mendapatkan permennya, kita akan kembali ke titik awal" Ucap Chopper.

"Konbu!! Biyo!!! Hentikan!!!!" Mocha berusaha sekuat tenaga untuk melindungi kantung berisi permen yang dibawanya dari dua bocah raksasa bernama Konbu dan Biyo itu. "Aku tak akan membiarkan kalian mendapatkannya!! Permen ini jahat!!! Kalian tak akan bisa kembali ke rumah kalau memakannya lagi!!!"

Anak-anak itu tetap tak peduli dan terus berusaha untuk merampasnya. Sampai kemudian, Mocha membuat suatu keputusan yang benar-benar nekat, keputusan yang membuat Chopper dan yang lainnya benar-benar kaget.

"Mocha memakan semuanya untuk dirinya sendiri!!!?"


"Kau tidak adil!!!!" Teriak anak-anak berukuruan raksasa.

"Mocha!!! Kami tak akan membiarkanmu menelan semuanya!!!"

"Mocha!!!!" Nami berteriak.

"Berikan kami permennya!!!"

"Jangan lakukan itu!!!!" Teriak Robin.

Sementara, Chopper terdiam. Menangis dan benar-benar terharu melihat pengorbanan Mocha sebelum akhirnya ia ikut berteriak, "Mocha!!!!!"

"Chopper-san, mereka semua adalah temanku"

"Kau tak boleh menelan semuanya!!! Kau tahu obat apa itu kan!!!?"

Bukannya memuntahkan, Mocha malah benar-benar menelan semuanya.

"Tidakkkkk!!!!!!!" Teriak Chopper semakin keras.

----- Flashback -----

"Master adalah orang jahat?"

Saat itu Chopper dan Mocha sedang menahan gerbang yang hendak dimasuki oleh anak-anak yang sudah mengamuk, beberapa waktu sebelum insiden ini terjadi.

"Ya, dia adalah orang yang sangat jahat" Ucap Chopper.

"Tapi dia selalu bersikap ramah, dan permen yang dia berikan pada kami rasanya begitu enak"

"Itu adalah jebakan!!" Ucap Chopper sambil terus menahan gerbang itu.

"Mocha!! Buka!! Kami harus masuk ke ruang Biscuit!!!" Anak-anak di luar terus memaksa untuk masuk. "Permen!!!!!!" Mereka sudah benar-benar kecanduan.

"Kalian semua hanya dijadikannya sebagai bahan percobaan, sejak awal kalian bahkan tidak sakit sama sekali!"

"Benarkah?"

"Tubuh besar kalian adalah buktinya. Aku dengar sejak ratusan tahun yang lalu, peraksasaan tubuh telah diteliti di seluruh dunia untuk dijadikan sebagai senjata perang. Dengan kata lain, itu adalah eksperimen yang sudah gagal sejak ratusan tahun yang lalu, sesuatu yang tak seorangpun mampu melakukannya. Mungkin kedengarannya ini kasar, tapi ... Eksperimen ini juga akan gagal"

"Lalu, apa yang akan terjadi pada kami?"

"Kalian akan mati, tak seorangpun dari kalian akan bisa pulang kembali" Ucap Chopper.
"Permen yang kalian anggap enak itu adalah racun mematikan. Tanpa kalian sadari, tubuh kalian secara perlahan mulai rusak. Dan sekali kalian memakannya, kalian akan mau makan lagi. Dan semakin banyak kalian memakannya, semakin sedikit kemungkinan kalian bisa lepas dari Caesar. Kalau kau melihat anak-anak yang ada di balik gerang ini, kau mengerti betapa mengerikannya mereka kan? Aku sudah memberimu suatu obat penstabil. Tapi, kalau kalian semua tetap berada di sini, kalian akan kehilangan hidup kalian, bahkan sebelum kalian bisa menjadi dewasa"

"Kami tak akan bisa menjadi dewasa ..." Mocha teringat akan saat ia dan rekan-rekannya dulu membuat cita-cita, keinginan saat nanti mereka tumbuh menjadi dewasa. Saat itu, masa depan seolah begitu cerah. Namun sekarang, semuanya tampak suram ...

"Kami semua tak akan bisa menjadi dewasa? Kami tak akan bisa bertemu dengan orang tua kami lagi?"

"Benar sekali, jadi kalian harus segera keluar dari sini" Ucap Chopper.

"Kami tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya ..." Ucap Mocha.
"Aku meminta kalian untuk menyelamatkan kami karena aku sangat ingin pulang ke rumah, karena aku tak tahu penyakit apa yang kami derita dan kami harus tinggal bertahun-tahun disini, tapi ... Kami tak pernah berpikir kalau kami akan mati" Mocha menangis, "Kami pikir kami akan menjadi dewasa juga, Ini bukanlah apa yang kami janjikan ... Kami hanya memakan permen yang mereka berikan pada kami, tanpa berpikir kalau itu bisa membunuh kami"

"Aku tahu, itu semua bukanlah salah kalian" Ucap Chopper.
"Itulah kenapa aku tak akan bisa memaafkan Caesar! Aku tak akan memaafkannya!!! Maaf!!!" Tiba-tiba Chopper bersujud. "Maaf karena tidak menemukan kalian lebih awal"

"Chooper-can, kami tak mau mati ..."

"Aku tak akan membiarkannya!!! Kami akan menyelamatkan kalian!!! Caesar benar-benar jahat dan kuat!!! Tapi, kapten kami lebih kuat!!! Dia adalah lelaki yang akan menjadi raja dari lautan ini!!! Luffy pasti akan membereskan Caesar" Chopper berjanji.

"Jadi, dengar baik-baik. Namamu Moccha kan, jangan biarkan anak-anak lainnya mendapatkan permen itu lagi"

"Baik"

"Aku akan berada di sini dan berusaha memberi mereka obat penenang sebisa mungkin. Maukah kau melindungi permennya?"

"Ya!! Aku tak akan membiarkan mereka memakannya lagi, kami semua akan kembali pulang!!!"

----- Flashback berakhir -----

Mocha yang tegar dan berusaha kini harus rebah menahan penderitaan yang amat setelah menelan semua permen tadi. Chopper benar-benar tak kuasa melihatnya, Mocha terbaring dan bahkan sampai memuntahkan darah.

"Apa yang terjadi? Moccha memuntahkan darah?"
"Kelihatannya dia begitu kesakitan? kenapa? Apa karena permen yang enak itu?" Para raksasa bertanya-tanya.

"Ukhh, Uhkk"

"Lihat, itulah akibatnya kalau kau rakus"
"Tapi ada yang salah dengannya"
"Kenapa?"

"Inilah efek obat itu permen itu yang sebenarnya!!!!!!" TEriak Chopper.
"Moccha mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan kalian semua!!!!"

"Chopper, mereka sedang shock, ini kesempatanmu untuk membius mereka"

"Tapi, aku harus menolong Mocha!!"

"Kita tak punya waktu!!!"

Saat itulah, Sanji dan pasukannya tiba-tiba saja datang.

"Anak-anak itu sudah berhenti!!! Bagus!!!!"

Merekapun menghajar anak-anak itu.

"Hei hei, jangan memakai kekerasan, tangkap mereka semua!!!!!" Teriak Sanji.
"Kalahkan jumlah dengan jumlah!!!!" Ia benar-benar cocok menjadi pemimpin para lelaki beringas itu.

"Angkatan laut?"



"Sanji-kun?"

"Ukhhhh!"

Mereka berhasil menjatuhkan anak-anak berukuran raksasa itu.

"Kelompok medis, maju!!!" Sanji bahkan sudah menyiapkan beberapa sebagai tim medis.

"Ya pak!!"

"Chopper, gunakanlah orang-orang ini!! Setidaknya, mereka bisa menyuntik" Ucap Sanji.

"Huh? Ba-baik"

Para lelaki medis itupun bersiap dengan beberapa jarum suntik.
"Baik, rasakan ini, bocah-bocah sialan"



"Terdapat raung perawatan di dekat sini, tolong bantu bawa gadis ini!!" Pinta Chopper ke anggota G5 lainnya.

"Serahkan saja pada kami!!!" Orang-orang itu megangkut tubuh besar Moccha dan membawa ke tempat yang Chopper masuk. Sementara, Chopper duduk di atas perut Moccha.

"Mocha ..."

"Chopper-chan ..." Di sisa-sisa hidupnya Mocha menyentuh tangan kecil Chopper.
"Uuhk, aku tidak menyerahkan permennya pada mereka ... Uhk"

"Ya, kau telah melindungi teman-temanmy, sekarang semuanya akan bisa kembali pulang" Chopper berusaha untuk tersenyum, meski ia tak mampu menyembunyikan air matanya.
"Aku juga akan menyelamatkanmu. Kau ... Kau sudah menjadi orang dewasa"

Moccha tersenyum.

Sementara itu, Luffy dan si naga telah berhasil keluar dari tempat pembuangan. Mereka telah berada di lantai satu bangunan C, dan kemudian membuat kaget para penjaga yang ada disana.

"Kenapa ada orang keluar dari tempat sampah? Eh, bukan, seekor naga!!?"
"Kau adalah Topi Jerami kan!?"

"Dimana Caesar!!!?" Luffy mencengkram leher baju salah seorang penjaga. Merasa terancam, penjaga itupun memberitahu, "Di-dia ada di bangunan R. Pergi saja lurus di koridor ini"

"Begitu ya" Luffy bersiap, dengan naga Momonosuke melilit tubuhnya sebagai hiasan, keren.



Bersambung ke Chapter 689

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates