Jalan keluar ruang biscuit, Sanji bersama dengan pasukan dadakannya berlari menuju tujuan. "Ayo maju, G5!!!!! Lakukan seperti apa yang Kapten-chan katakan!!!Dan cepat selamatkan anak-anak itu!!!!" Teriak mereka penuh semangat.
"Aku tak mengira kalau ada logia lain selain Caesar disini" Ucap salah seorang anggota G5.
"Kami tak punya kesempatan untuk melawannya"
"Bro kaki hitam, kenapa tadi kau tak menyelematkan kami saat kami diserangnya?"
"Jangan selalu berharap aku akan menyelamatkan kalian!! Aku tak pernah mendendang wanita" Ucap Sanji.
"Bagaimana kalau kau terancam mati??"
"Aku lebih memilih mati" Ucap Sanji.
"Itu gila!!"
"Meskipun kalian satu kelompok, si pemburu bajak laut itu akan menebas semuanya kan?"
"Lelaki itu memiliki tatapan yang menyerangkan" Ucap orang-orang G5 itu sambil terus berlari.
"Dia juga memiliki sisi yang lembut" Ucap Sanji.
"Tapi, dia adalah tipe yang akan menerima suatu pekerjaan dan menyelesaikannya. Kita bisa menyerahkannya padanya. Kita juga tak perlu mengkhawatirkan Tashigi-chan" Lanjutnya.
"Lalu, untuk mendapat pujian dari Nami-san, Robin-chan, dan Tashigi-chan, kita harus menyelamatkan bocah-bocah sialan itu!!!!"
"Uwoooooo!!!!!" Para G5 semakin bersemangat.
"Kau juga pergilah!!!!" Ucap Zoro ke Tashigi.
"Aku bebas untuk tinggal" Ucap Tashigi.
"Aku katakan padamu, kau menghalangi jalanku!!!!" Ucap Zoro lagi.
"Kau bebas berpikir seperti itu" Mereka berdebat.
"Huh, kalau begitu, sebagai seorang bajak laut, aku bebas untuk mengurusmu pertama-tama kan, wanita angkatan laut?"
"Apa? Kau tak bisa menebasku, ataupun wanita itu"
"Jangan memutuskannya sendiri!!!!"
"Ufufufu" Monet tersenyum kecil, "Aku pikir begitu, bagaimanapun ..."
Sejenak Tashigi terdiam, dan kemudian teringat akan saat dulu ia bertemu dengan Zoro.
"Kenapa kau tak menebasku? Apa karena aku adalah perempuan?" Saat itu Tashigi bertanya. Kemudian setelah sebelumnya memasang tampang cool, mendadak Zoro menjawab, "Itu karena kau membuatku gugup!!!!"
"Apa!!?"
"Dengar! Wajahmu benar-benar mirip dengan teman baikku yang mati di masa lalu!! Dan lagi, kau bahkan menyebutkan hal-hal yang sama dengannya. Jangan menirunya kau, peniru!!!"
"Apa!!? Ka-kau, itu terlalu ... Kekanak-kanakan!!!"
Flashback berakhir. Kemudian dengan tampang agak cemberut, Tashigi berteriak ke Zoro, "Kau pikir wanita itu lemah!!! Jadi kau bertarung dengan ceroboh!! Meskipun kau tak akan kalah, tanpa memberi serangan akhir kau juga tak akan menang!! Itulah kenapa aku diam di belakang!! Kalau aku membiarkan pengguna logia ini mengejar anak buahku, korbannya akan jadi sangat banyak"
"Hah, lakukan saja sesukuma" Zoro tak mau berdebat lagi dan lalu duduk di depan gerbang.
"Eh?"
"Adalah tugasku juga untuk tidak membiarkan perempuan itu mengejar rekan-rekanku. Jadi selama aku melindungi jalan ini, itu sudah cukup" Ucap Zoro.
"Kenapa kau bertingkah begitu santai!? Kita sedang dikejar oleh waktu kau tahu!! Harusnya kau lari juga ..."
"Kaulah yang seharusnya jangan lengah, musuhmu ingin membunuhmu" Zoro menunjuk ke Monet, yang telah bersiap untuk menyerang Tashigi.
"Tepat sekali!!!" Monet yang telah berada dalam mode raksasanya mencengkram tubuh Tashigi dengan perut saljunya. "Terimakasih karena sudah memberitahuku kelemahannya. Dan meskipun kau bisa menggunakan sedikit haki, aku masih tetap bisa menjadikanmu potongan-potongan kecil!!!!" Monet hendak menggigit Tashigi. Namun untuk daja dengan cepat perempuan itu mampu menahannya dengan pedang yang ia bawa. Kemudian dengan cepat, Tashigi menebas Monet. Akan tetapi, kecepatannya masih kalah dibandingkan wanita salju itu.
"Meskipun Haki adalah suatu kemampuan yang membuatmu mampu menangkap tubuh pengguna buah iblis, kau tak akan bisa menangkapku kalau kau tak mampu menyaingi kecepatanku, ufufufu!!! Apa aku benar!!?" Monet berubah ke mode biasa dan kembali menyerang, menendang dengan kaki burungnya hingga Tashigi terpental. Sementara itu, Zoro hanya duduk menonton.
"Dingin sekali kau" Ucap Monet ke Zoro.
"Aku tak mau dikatakan seperti itu oleh wanita salju" Ucap Zoro.
"Jangan melihat yang lain!!!" Tashigi bangkit dan kembali menebas. Namun lagi-lagi, Monet mampu menghindarinya.
"Fufufu, apa kau suka pertarungan bola salju??"
"Eh!!?"
"Snow Rabbits!!!!" Monet menembak dari atas dengan bola-bola salju berbentuk kepala kelinci.
"Sol!!!!" Dengan suatu teknik Tashigi berhasil menghindari seluruh tembakan itu.
"Tangan kanan Smoker, sepertinya aku sedikit meremehkannya ..." Pikir Monet, kemudian kembali menggunakan teknik lainnya, "Blizzard!!!" Badai salju mengelilingi tubuh Tashigi.
"Eh!?"
"Hei hei" Zoro terkena imbas anginnya.
Sementara itu, Tashigi terjebak di dalam pusaran badai salju. Dan tiba-tiba, Monet dalam wujud monster salju raksasanya telah berada di belakang Tashigi. Kemudian dengan tanpa ampun, monster salju wanita itu menggigit pundak Tashigi, membuatnya tak mampu berbuat apa-apa lagi dan bahkan pedangnyapun terjatuh.
"Aaaarkhhhh!!!!!" Teriak Tashigi kesakitan, rasa sakit yang sama seperti yang anak buahnya rasakan sebelumnya saat digigit oleh monster salju itu, digigit bahkan sampai bahunya robek.
Grebbbbb!!!!!!
Sekuat tenaga Tashigi malah mencengkram tubuh wanita salju itu.
"Apa yang kau lakukan!? Aarghh!!!! Lepaskan aku!!!" Teriak Monet.
"Kalau aku lepaskan ...
Bahuku akan robek ..."
"Aku bisa saja terus memakanmu!!!" Monet menggigit dengan semakin menjadi-jadi. Tapi tiba-tiba, seseorang menebas pipi Monet hingga iapun melepaskan gigitannya dari Tashigi. Ya, orang itu adalah Zoro. Zoro bangun dari duduknya dan bersiap untuk bertarung.
"Kau bicara banyak tapi terlalu banyak menghabiskan waktu. Waktumu sudah habis, sekarang giliranku" Ucap Zoro.
Monet kaget, "Aku pikir dia tak akan menyakiti wanita. Lelaki ini ... Tebasan tadi benar-benar berniat untuk menyakiti" Pikirnya, dengan pipi yang meneteskan darah.
"Kelihatannya kau sudah meremehkanku, wanita salju" Ucap Zoro.
"Saat kau menyadari kalau kau bukanlah tandinganku, harusnya kau lari. Dan yah, memang benar ada sesuatu yang tidak akan ku tebas. Tapi ... Sekedar bertanya, pernahkah kau berhadapan dengan binatang buas yang bisa kau jamin kalau dia tak akan menggigit orang?"
"Eh?"
"Aku tidak!!!' Zoro berlari menuju Monet, bersiap untuk menebasnya. Sementara itu, Monet tak mampu bergerak.
"Apa!? Tubuhku tak mau bergerak ...
Dia akan menebasku"
"Teknik satu pedang ... Daishinkan!!!!" Zoro menebas tubuh Monet tepat di tengah-tengah, menjadikan tubuhnya terbelah menjadi dua. Ya, benar-benar terbelah menjadi dua. Monet rebah.
"Apa sekarang kalian berdua sudah puas?"
"Di-dia memotong ..." Tashigi masih tampak tak percahay.
"Haah, haah ..." Meskipun telah menjadi dua, Monet masih hidup.
"Apa kau mau bercanda denganku hah, haah ..."
"Dia masih hidup!?" Tashigi kaget.
"Tidak mungkin, jadi tadi dia tidak menggunakan haki?"
"Haah, aarkhhh ..." Monet mencoba untuk menyatukan dirinya kembali, namun kelihatannya ia kesulitan untuk melakukan itu. Monet benar-benar kacau sekarang, baik secara fisik maupun mental.
"Dia tak bisa menggunakan tubuhnya secara bebas. Karena dia tahu harusnya dia mati karena haki, dan akibat rasa takut akan kekuatan musuh yang berlimpah. Dia bisa menang dengan cara seperti ini? Apa yang sebenarnya bajak laut Topi Jerami lakukan selama dua tahun mereka menghilang, dan dimana? Seberapa kuat mereka sekarang ..." Pikir bingung Tashigi.
"Aku tak akan ...
Membiarkanmu ...
Pergi" Monet terus berusaha. Sampai akhirnya ...
"Kirishigure" Tashigi sendiri yang menebasnya. Kali ini benar-benar membunuhnya.
"Ini adalah, kekalahanmu" Ucap Tashigi.
"Haah, haah, kau pikir apa yang tadi kau lakukan hah!!?" Tashigi berbicara ke Zoro, "Pada akhirnya kau tidak memberikan serangan akhir, kau lihat? Ini seperti yang aku katakan!!!"
"Kalau tadi kau tak memotongnya begitu saja, akulah yang akan menebasnya"
"Ka-kau berbohong!!! Kau curang, kau bilang begitu saat aku sudah menebasnya"
"Tapi yah, bagaimanapun ...
Kerja bagus, Kapten berkacamata, kau tak membiarkannya menyerang siapapun. Kau boleh mengambil pujiannya"
"Eeeh!!!? Kenapa kau berbicara seolah-olah kalau kau ada di atasku!!?"
"Karena kau adea di bawahku"
"!!!!!!????"
Bersambung ke One Piece Chapter 688
1 komentar:
naruto dong gan....
Posting Komentar